Jumat, 29 Juni 2012

Fashion Inspired by {Audrey Hepburn}


Editor:
Yeay, kami masih melanjutkan dengan tetap menulis feature article Fashion Inspired By mengenai style-icon dari beberapa dekade yang lalu. After we talk about Twiggy, now it’s time to talk about Audrey Hepburn!


I never think of myself as an icon. What is in other people's minds is not in my mind. I just do my thing (-BrainyQuote.com)

Kami pikir sosok Audrey Hepburn sudah sangat ikonik, baik di dunia perfilman maupun dunia fashion itu sendiri. Begitu ikoniknya sosok ini sehingga ketika kami menyebut nama Audrey Hepburn kami yakin hampir seluruh dari kalian akan terbayang pada 1 hal: Little Black Dress.

Mengawali karirnya dari dunia ballet, pada akhirnya Audrey Hepburn justru melejit dan bersinar di dunia akting, salah satu prestasinya adalah meraih piala Oscar berkat perannya di Roman Holiday (1953) yang merupakan breakthrough movie for her career. Audrey Hepburn kemudian membintangi beberapa film lain seperti Sabrina (1954) dan The Nun’s Story (1959) dimana dirinya juga dinominasikan pada ajang piala Oscar. Namun, kami rasa yang paling ikonik adalah perannya sebagai Holly Golightly, seorang New York call girl di film Breakfast of Tifanny’s yang diangkat dari novel Truman Capote. Bahkan karakter ini juga menjadi salah satu karakter paling ikonik pada sejarah film Amerika lho.

Audrey Hepburn terkenal dengan style-nya yang feminim, dengan mata besar dan kakinya yang jenjang. Audrey Hepburn seolah melawan stereotype gender wanita pada masa itu yang diwakili oleh Maryln Monroe ataupun Kim Novak. Alisnya yang natural berwarna coklat dan tebal menjadikannya wajahnya yang manis tidak mudah terlupakan. Audrey Hepburn kemudian menjalin kolaborasi dengan desainer perancis Hubert de Givenchy yang akhirnya mempengaruhi desain-desain sang desainer tersebut, dan menjadikan style Hepburn menjadi terkenal secara internasional. Audrey Hepburn pun terkenal akan stylenya yang glamour namun anggun, elegan, dan elfin-beauty.

Dalam sebuah wawancara, Hepburn mengatakan bahwa “apa yang lebih cantik dari sebuah gaun sederhana yang terbuat special fabric, dan sepasang anting?”. Audrey Hepburn terkenal dengan pakaian-pakaiannya yang berpotongan sederhana dengan warna-warna minimalis dan dipadukan dengan bold accessories. Membicarakan style Audrey Hepburn tentu saja akan selalu merujuk pada Little Black Dress yang dikenakannya pada film Breakfast at Tiffany’s (yang btw, pakaiannya dirancang oleh Hubert de Givenchy juga), dan menjadikannya sebagai everlasting outfit yang harus dipunyai oleh wanita manapun! :D Namun ada beberapa item basic lain yang bisa kamu tiru dari style Audrey Hepburn seperti white shirt, kitten heel, flats, dan a fitted suit. So, are u ready to steal Audrey Hepburn elegance style? Coz yes we are!







Senin, 25 Juni 2012

Feedback Giveaway

FEEDBACK GIVEAWAY
from kamicinta & soraksorai

Periode: 23-30 Juni 2012





for more information:
0856 4609 7070 (text only)
BB pin could be requested by sending us a text message first

Jumat, 08 Juni 2012

Fashion Inspired by {Twiggy}


From editor:
Hola. We’re back with the new feature article! Setelah sebelumnya kita membahas fashionista dari era sekarang, pada beberapa feature article di rubrik “Fashion Inspired” berikutnya kami akan membahas beberapa fashion icon dari era sebelumnya. It will be perfect if we start from miss Twiggy!


Twiggy who? 
Do u even need to ask that question?
Kami pikir tidak ada yang tidak mengenal Twiggy sebagai fashion icon di era 1960’an. Tidak hanya familiar dengan namanya, kami yakin kamu juga sudah sangat mengenal bagaimana begitu ikoniknya sosok seorang Twiggy: skinny, tidak terlalu tinggi (yeah, Twiggy hanya memiliki tinggi 167 cm-an, itu termasuk size ‘mini’ di dunia model lho!), pixie hair cut, large eyes with long lashes dan mod style!

Twiggy memiliki nama asli Lesley Horbny, sebelum akhirnya mengganti nama belakangnya dengan Lawson, which is her husband last name. Tidak hanya dikenal sebagai seorang model, Twiggy juga seorang aktris dan penyanyi. Pada awal 1960-an, Twiggy mewakili suatu era pop-kultur bernama Swinging Sixties, atau sering juga disebut Swinging London. Swinging Sixties merujuk pada fenomena yang muncul dan berkembang di London pada tahun 60-an, sebuah era yang melambangkan optimisme, revolusi kultur, dan hedonisme. Era ini juga kerapkali dikaitkan dengan kemunculan British Invasion seperti The Rolling Stones, dan The Beatles. Tahu kan bagaimana style Beatles kala itu? Dandy, dengan pakaian jas dan rambut tertata rapi. Btw, era subkultur ini sendiri kemudian pudar dan tergantikan oleh style hippie kala memasuki awal 70-an.

Pada usia yang baru 16, Twiggy telah dikenal luas sebagai model internasional. Dan beberapa orang menyebut bahwa Twiggy merupakan the world’s first super model! Daily Express London menyebut Twiggy sebagai “the Face of 1966”, dan Twiggy juga dikenal sebagai “the Queen of Mod,”. Mini skirt, adalah fashion item yang begitu melekat dengan era Mod style ini. Mod fashion disimbolkan dengan birght color, geometric and color block print, dan mini dress berpotongan lurus dan ramping. Sedangkan para prianya menggunakan tailored-suit, kaos dengan kancing dan celana skinny.

So, are u ready to say welcome back to mod style? Coz, this twiggy style definetely is still relevant till now!